Friday, September 21, 2018

Penunggu Kapal Tongkang

komplek pertambangan di cilegon banten

Panas berdebu dan berisik karena batu beradu dengan besi menghancurkan sang stone, aku menyangka gue kerja di sana, karena ada teman saya yang punya bisnis dan hak usaha pertambangan dan pelabuhan sandar tongkang yang dulu mereka adalah teman satu kantor di jakarta karena kegigihannya mereka lebih sukses dari pada saya,hehehe gue adalah type kutu loncat yang kurang konsisten terhadap satu bidang usaha alias kemaruk..mereka adalah mas agus dan mas widodo Hebat mereka.

Banyak pengalaman yang saya peroleh disana bagaimana cara mengukur muatan loading kapal tongkang yang di ajari sang guru mas rahmat yang low profil asli dr penduduk setempat dan bgaimana mengetahui batu yang bagus untuk di jual dari mas..saya lupa.. dan ngopi joss dengan pak Joko sang tangan kanan boss dan konco sekamar mas sarmento sang tehnisi mesin penggilingan batu yang belajar dr pengalaman sebagai tehnisi mobil akhirnya dia bisa juga mahir di tehnisi pertambangan padahal dia hanya lulusan SD lho brow tapi keahliannya ngak kalah denagn yang sarjana..

mengoreng kerikil untuk test komposisi kualitas batu

Gua Cuma Sebentar di Cilegon kira kira hanya dua tahun saja dan akhirnya balik ke semarang, sebenarnya sayang sekali meninggalkan pekerjaan di sana, sudah mulai menikmati

kadang berpikir untuk main dan kesana lagi kangen dengan teman teman dan suasana kerja disana berdebu dan berisik..hehehe

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon